Antibiotik yang digunakan untuk pengobatan harus dipilih secara selektif untuk bacteri spesifik yang akan dijadikan target untuk dibunuh dan bukan sel inangnya yang merupakan sel dari manusia. Antibiotik bekerja dengan cara yang unik untuk membunuh sel bakteri, salah satunya adalah dengan melakukan sintesis dinding sel atau asam folat dengan target berupa bakteri spesifik.
Kebanyakan bakteri dapat memproduksi dinding sel yang tersusun oleh peptidoglikan yang terbuat dari gula amino dan peptida, sementara sel manusia tidak membentuk dan bahkan tidak membutuhkan peptidoglikan. Salah satu antibiotik yang sering digunakan adalah penicillin yang bekerja dengan cara mencegah terjadinya tahap akhir dari transpeptidasi sehinga dinding sel pada bakteri menjadi rapuh dan sel terpapar dengan cairan yang ada di luar sel sehingga sel tersebut akan lisis. Penicillin tidak menyebabkan efek terhadap sel inang dari bakteri karena tidak menghambat proses biokimiawi pada sel manusia.
Contoh antibiotik lainnya adalah tetracycline yang dapat menghambat pertumbuhan sel bakteri dengan cara menghentikan sinteis protein sel bakteri. Baik sel bakteri maupun sel manusia melakukan sintesis protein pada ribosom. Tetracycline tersebut dapat masuk ke dalam membran sel bakteri dan terakumulasi dalam sitoplasmanya. Tetracycline kemudian akan berikatan dengan subunit kecil dari ribosom yaitu 30s dan memblokir adanya interaksi RNA sehingga rantai protein tidak bisa terbentuk. Pada sel manusia, tetracycline tidak akan terakumulasi dalam konsentrasi tertentu sehingga tidak menyebabkan gangguan pada sintesis protein.
Sumber: Mobley, 2006
Daftar Pustaka
Mobley, Harry. 2006. How do antibiotics kill bacteria cells but not human cells?. www.scientificamerican.com. Diakses pada tanggal 9 Januari 2016.
Komentar