Kebutuhan Finansial Ekonomi sekaligus Pemanfaatan Sumber Daya Alam dari Upaya Konservasi Biodiversitas
Biodiversitas merupakan variasi dari segala bentuk kehidupan seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme. Biodiversitas bersifat dinamis dan secara konstan mengalami perubahan. Biodiversitas merupakan dasar dari adanya kehidupan di bumi. Biodiversitas sangat penting untuk kehidupan manusia dalam hal pemenuhan kebutuhan dan keinginannya dan tidak dapat diganggu gugat. Lemahnya keamanan menyebabkan biodiversitas semakin menurun sebesar 10 % secara menyeluruh dari bumi. Penurunan biodiversitas juga diikuti dengan kebutuhan biologis yang dibutuhkan secara mendunia yang meningkat sehingga butuh dilakukan suatu gerakan khusus untuk memberikan keseimbangan di antara keduanya (Groom dkk., 2006). Gerakan yang dimaksud merupakan sebuah strategi dengan menggunakan instrument ekonomis seperti keamanan, strategi dan aktivitas. Fungsi dari instrument ekonomis yang telah disebutkan adalah untuk memberikan pengaruh pada masyarakat untuk melakukan aktivitas kesehariannya termasuk aktivitas ekonomisnya dengan jalan mengurangi laju berkurangnya biodiversitas berbagai jenis kehidupan di dunia. Salah satu contohnya adalah adanya ecotourism dan insentif keuangan seperti kompensasi dan pajak (Ekpe, 2012).
Biodiversitas dalam segi ekonomis umumnya sangat bernilai sebagai sumber biologis. Sumber biologis yang dapat diambil dari adanya biodiversitas dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung oleh manusia. Sumber biologis yang dimaksud tersebut antara lain adalah sumber genetis, organisme, populasi, dan komponen biotik lain dalam suatu ekosistem dengan aktual dan potensial untuk digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia (Ekpe, 2012). Menurut Groom dkk., 2006 biodiversitas merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan dapat diklasifikasikan menjadi kepentingan instrument dan kepentingkan intrinsic. Kepentingan instrument yang dimaksud meliputi biodiversitas sebagai sumber pangan, bahan bakar, serat dan obat-obatan. Selain itu untuk pelayanan ekosistem seperti siklus nutrisi, udara dan pemurnian air, regulasi iklim dan sumber kelembaban dan oksigen. Kepentingan informasi juga didapatkan dari biodiversitas seperti sumber genetis untuk bioteknologi, teknik genetis dan aplikasi dari penelitian ilmu kehidupan sains. Sementara itu kepentingan intrinsik yang bisa didapatkan adalah dengan adanya biodiversitas menunjukkan bahwa hal tersebut penting dan dapat membuat puas banyak orang. Biodiversitas juga memiliki potensial untuk digunakan di masa yang akan datang (Ekpe, 2012).
Biodiversitas dan pembangunan berkelanjutan bergantung pada kepedulian dan tindakan yang dipilih oleh manusia. Perbuatan manusia secara langsung umumnya dapat menyebabkan degradasi habitat dan bahkan hilangnya habitat, fragmentasi habitat, terlalu banyak mengeksploitasi sumber, invasi spesies dan perubahan iklim (Groom dkk., 2006). Biodiversitas yang berkurang disebabkan oleh adanya perubahan fungsi penggunaan suatu lahan untuk pertanian maupun pemukiman, pembuatan infrakstruktur lain dan juga polusi (Ekpe, 2012).
Konservasi dari biodiversitas menggunakan instrument ekonomis yang telah disebutkan di paragraph yang sebelumnya merupakan metode yang sehat dan sangat edukatif dengan tujuan perkembangan. Dalam konservasi biodiversitas, instrument ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu mekanisme dengan tujuan merubah kebiasaan agen ekonomis menjadi agen yang back to nature. Beberapa jenis instrument ekonomis yang digunakan dalam konservasi biodiversitas berfungsi untuk memfasilitasi bahwa organisasi yang berbeda memiliki klasifikasi dan criteria yang berbeda. Mekanisme tersebut diklasifikasikan menjadi dua yaitu mekanisme berdasarkan pemasaran dan berdasarkan non-pemasaran. Mekanisme berdasarkan pemasaran contohnya antara lain toko untuk pengurangan emisi karbon, pengolahan air tanah, mitigasi, bank konservasi dan rekreasi. Sementara mekanisme berdasarkan non-pemasaran adalah fasilitas lingkungan global, undang-undang konservasi atau lingkungan, pajak, dan kompensasi pada suatu organisasi yang menyebabkan kerusakan atau berkurangnya biodiversitas (Ekpe, 2012).
Projek lain selain menggunakan instrument ekonomis dengan tujuan yang sama yaitu untuk melakukan upaya konservasi biodiversitas dapat dilakukan adalah mengadakan kawasan wisata biodiversitas dimana selain membutuhkan biaya untuk mengadakannya tetapi juga memiliki manfaat lain dari contoh projek konservasi tersebut. Manfaat yang dimaksud adalah memanfaatkan alam yang sudah ada atau biodiversitas yang sudah ada di alam sebagai kawasan wisata atau eco-tourism yang selain menjadi tempat konservasi biodiversitas juga dapat diambil uang masukan atau profit, dan manfaat lain berupa budaya sosial atau ilmu terhadap suatu komunitas yang berkunjung, termasuk di dalamnya adalah masyarakat local maupun masyarakat asing. Hal tersebut membuktikan bahwa upaya konservasi memiliki manfaat lain selain hanya melakukan penyelamatan atau pengurangan kejahatan terhadap alam dengan cara manusia memberikan pelayanan terhadap alam, maka alam akan memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga dalam hal ini ada yang disebut sebagai pemanfaatan sumber daya (Baker, 2008).
Sumber daya yang sudah ada di alam yang seimbang sangat melimpah dan selalu menarik minat masyarakat tidak bertanggung jawab untuk mengganggu keseimbangan tersebut, contohnya adalah perburuan satwa liar, dan penebangan hutan liar. Akibat adanya tindak kejahatan manusia yang seperti itu, maka alam kehilangan keseimbangannya sehingga terjadilah apa yang disebut sebagai bencana alam. Padahal, dalam kondisi normal atau seimbang, alam sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia yaitu sebagai sumber daya yang melimpah. Alam menyediakan makanan, minuman, dan oksigen untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari, selain itu, alam dengan biodiversitas yang tinggi selalu memiliki nilai keindahan dan sumber dari ilmu pengetahuan yang alami sehingga dibentuklah suatu wisata alam (Baker, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Ekpe, E. K. 2012. A review of Economic Instruments Employed for Biodiversity Conservation. Consilience: The Journal of Sustainable Development. Vol 9 (1): 16-32.
Groom, M. J., G. K. Meffe dan C. R. Carrol. 2006. Principles of Conservation Biology. Sinuaer Associates.
Baker, Nyakaana Jockey. 2008. Sustainable Wetland Resource Utilization of Sango Bay
Through Eco-tourism Development. African Journal of Environmental Science and
Technology. Vol 2 (10): 326-335.
Komentar