Langsung ke konten utama

Anatomi Mamalia



1.1  Latar Belakang
Struktur anatomi sangat berkaitan dengan fisiologi dimana struktur memberikan dasar untuk fungsi. Anatomi adalah ilmu yang menjelaskan tentang struktur tubuh. Sementara itu, fisiologi adalah ilmu mengenai fungsi dari tubuh yang hidup yang didasarkan pada fungsi selular dan molekular (Hariyanti dan Becker, 2007).
Mamalia merupakan kelas dari subfilum vertebrata yang memiliki satu tulang rangka internal dan satu tulang belakang yang bersendi (Hariyanti dan Becker, 2007). Mamalia termasuk dalam vertebrata berdarah panas dengan karakteristik yang berbeda dengan kelas lainnya, contoh dari mamalia sendiri adalah manusia. Praktikum ini penting dilakukan untuk mengetahui struktur anatomi dan fisiologi pada mamalia beserta karakteristik khususnya yang membedakan mamalia dengan kelas vertebrata lainnya.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, dapat dibuat sebuah rumusan masalah yaitu:
1.    Bagaimanakah bentuk, struktur, dan fungsi alat tubuh pada manusia?
2.    Bagaimanakah susunan alat tubuh pada manusia?

1.3 Tujuan Praktikum
Berdasarkan rumusan masalah, diharapkan dapat mencapai tujuan yaitu:
1.    Mengetahui bentuk, struktur, dan fungsi alat tubuh pada manusia.
2.    Mengetahui susunan alat tubuh pada manusia.

1.4 Manfaat Praktikum

Praktikum ini memiliki manfaat untuk mengenal lebih jauh tentang karakteristik pada mamalia khususnya manusia. Berbekal praktikum ini, dapat juga dipahami tentang sistem organ beserta perannya dalam tubuh manusia. Manfaat lainnya adalah dapat mengetahui dasar alasan penting menggunakan mencit (Mus musculus) sebagai mamalia yang mewakili manusia beserta kesamaannya.

2.1 Mamalia
Mamalia merupakan satu dari delapan kelas yang termasuk dalam subfilum vertebrata. Ciri umum pada mamalia adalah memiliki tulang belakang dan berdarah panas. Namun, selain itu juga terdapat ciri-ciri tambahan dari mamalia yaitu sebagai berikut (Sherrington, 2012):
1.    Rambut, fungsi rambut adalah sebagai bagian dari struktur tubuh yang berperan dalam menjaga homeostasis suhu tubuh mamalia agar tetap stabil.
2.    Kelenjar susu, fungsinya adalah sebagai pabrik produksi susu untuk memberi makan anaknya.
3.    Jantung beruang empat, fungsinya adalah sebagai organ vital yang menjadi tempat memisahkan darah membawa oksigen dengan darah yang tidak membawa oksigen.
4.    Plasenta intrauterus, fungsinya adalah untuk memberikan nutrisi pada janin di masa pertumbuhan prenatal.
5.    Tiga tulang telinga dan gigi yang terdiferensiasi.
Mamalia pada manusia memiliki cirri khas yaitu dapat berdiri tegak dan berjalan menggunakan dua kaki. Memiliki tengkorak yang besar dengan kapasitas cranial yang sangat besar. Terdapat pelvis yang melebar yang memungkinkan manusia untuk melahirkan anak dengan kepala yang berukuran besar (Sherrington, 2012).
Tubuh mamalia berbentuk bilateral simetris. Terdapat glandula mamae yang dapat menghasilkan kelenjar susu untuk memberikan makan apada anaknya. Morfologi mamalia dapat dibedakan atas kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda) (Sherrington, 2012).
Mamalia kebanyakan melahirkan keturunannya, namun terdapat beberapa yang tergolong dalam monotremata termasuk dalam mamalia yang bertelur. Mamalia memiliki integument yang terdiri dari 3 lapisan dimana lapisan paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hypodermis. Pada lapisan hypodermis, tersusun atas jaringan adiposa dan fungsinya adalah untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi sehingga ketebalannya bervariasi (Sherrington, 2012).


2.2 Mus musculus
Mencit merupakan tikus rumah yang sangat penting untuk penelitian sains. Mencit merupakan hewan yang termasuk dalam family Murideae. Mencit biasanya digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan juga media pendidikan. Alasan mencit dipilih sebagai media tersebut adalah karena mencit memiliki struktur organ yang hampir sama dengan manusia, serta mencit juga digolongkan dalam mamalia yang termasuk lengkap (Utami dan Suyanto, 2012).
Mus musculus akan lebih aktif pada senja atau malam hari dan tidak menyukai keadaan terang karena termasuk dalam hewan nocturnal. Habitatnya tersembunyi dan dekat dengan sumber makanan. Mencit merupakan hewan terrestrial dan satu jantan yang dominan biasanya hidup dengan beberapa betina dan mencit muda (Utami dan Suyanto, 2012).

2.3 Sistem Organ
2.3.1 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada mamalia dimulai dari rima oris dimana di dalamnya akan bermuara pada glandula salives. Ventrikulus pada mamalia mempunyai kelenjar yang menghasilkan HCl dan pepsin, dimana fungsi HCl sendiri adalah untuk mengasamkan ventrikulus agar bakteri-bakteri yang masuk bersama makanan akan terbunuh. Intestinum atau usus dibagi menjadi intestinum tinue dan intestinum crassum. Intestinum tinue dibagi lagi menjadi colon dan rectum yang di dalam duodenum akan bermuara pada dua kelenjar yaitu hepar dan pancreas (Marshall, 2010).
Hepar merupakan organ kelenjar empedu yang disimpan di dalam vesica felea, dimana setelah melalui hepar akan diteruskan menuju ductus pancreaticus yang kemudian bersatu dengan ductus systicus yang dating dari vesica felea dan menjadi ductus choleductus yang bermuara bersama dengan ductus pancreaticus dari pancreas ke dalam duodenum. Bagian dari colon dimulai dari caecum dimana pada ujungnya bermuara dalam appendiks vermiformis (Marshall, 2010).

2.3.2 Sistem Rangka
            Mamalia memiliki sistem rangka yang berfungsi untuk menyokong tubuh serta memberikan bentuk tubuhnya. Sebagian besar mamalia memiliki tujuh tulang leher seperti pada manusia. Selain itu, mamalia juga ada yang hanya memiliki enam atau bahkan Sembilan tulang leher (Marshall, 2010).

2.3.3 Sistem Pernafasan
Mamalia bernafas menggunakan organ tubuhnya yang disebut sebagai paru-paru. Paru-paru pada mamalia memiliki tekstur yang kenyal dan berlekuk dengan epithelium. Pernafasan terjadi akibat gerakan dari otot diafragma yang memisahkan dada dari rongga perut, membentuk kubah dan konveksutas ke arah thoraks. Kontraksi diafragma meningkatkan volume rongga dada. Udara akan masuk melalui hidung dan rongga mulut, mengalir melalui laring, trakea dan bronchi lalu menuju alveoli. Relaksasi diafragma membuat volume rongga dada menyempit dan udara keluar melalui urutan yang sama ketika udara masuk (Marshall, 2010).

2.3.4 Sistem Saraf
Mamalia memiliki otak neokorteks yaitu bagian otak yang kusus untuk mamalia. Plasenta mamalia memiliki corpus callosum yang berbeda dengan monotremata dan marsupial. Ukuran dan jumlah daerah kortikal (Brodmann) sekitar 8-10 (Marshall, 2010).

2.3.5 Sistem Pencernaan
Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan secara mekanik adalah proses yang mengubah makanan kompleks menjadi bagian-bagian yang kecil misal menggunakan gigi dan gerakan meremas makanan pada kerongkongan. Sedangkan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan (Marshall, 2010).
2.3.6 Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada mencit  merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk memperbanyak keturunan. Mencit jantan dan betina sukar untuk dibedakan. Namun, pada betina dapat dikenali karena jarak yang berdekatan antara lubang anus dan genitalnya. Testis pada jantan saat matang akan terlihat sangat jelas, berukuran relative besar dan biasanya tidak tertutup oleh rambut. Testis dapat ditarik masuk ke dalam tubuh (Schillo, 2009).
Mencit betina memiliki lima pasang kelenjar susu dan putting susu, tetapi pada jantan tidak terdapat kelenjar susu dan putting susu. Mencit memiliki siklus reproduksi pada betina mengalami estrus selama 4-6 hari, dengan lama estrus kurang dari 1 hari.  Fase estrus dapat terjadi dengan cara dirangsang dengan menggunakan urin mencit jantan. Pada saat terjadinya kopulasi, mencit betina akan membentuk vaginal plug secara alami untuk mencegah terjadinya kopulasi kembali, vaginal plug akan terjadi selama 24 jam. Masa kehamilan akan terjadi selama 19-21 hari dan dapat melahirkan sebanyak 4-13 ekor. Musim kawin terjadi setiap tahun, mencit betina mencapai usia matang seksual setelah 6 minggu dari kelahiran sementara mencit jantan setelah 8 minggu (Utami dan Suyanto, 2012).

 3.3.1 Inspectio
      Mencit jantan dan mencit betina diletakkan di atas bak lilin yang berbeda dan digenggam erat ekornya agar tidak lari. Digambar struktur tubuh morfologinya secara dorsum lengkap. Kemudian digambar secara lateran. Yang terakhir digambar bagian ventralnya. Gambar diberi keterangan dan dijelaskan fungsi-fungsinya.

3.3.2 Sectio
            Mencit jantan dan mencit betina diletakkan di atas bak lilin yang berbeda. Masing-masing mencit ditarik ekornya dan digunakan pinset untuk menahan bagian belakang leher mencit secara dorsum. Ekor mencit ditarik dengan posisi pinset ditekankan secara kuat di bagian belakang leher mencit hingga bunyi patah terdengar, mencit didislokasi leher hingga mati. Setelah didislokasi, mencit di balik dan keempat alat geraknya difiksasi menggunakan jarum di atas bak lilin. Tubuh bagian perut mencit rambutnya dibasahi dengan alcohol. Tubuh mencit dibedah dengan cara menggunakan gunting steril dan diiriskan mulai bagian atas genital tepatnya dilapisan kulit kedua.
            Pengirisan dilakukan dengan berhati-hati agar tidak merusak organ tubuh mencit, pengirisan dilakukan ke arah mandibula dan berhenti tepat di bawah mandibula. Struktur anatomi mencit digambar seperti adanya terutama organ-organ vital mencit. Gambar diberi keterangan dan dijelaskan fungsi dari bagian-bagian yang diberi keterangan.

DAFTAR PUSTAKA


Hariyanti , Rosana, dan Genevieve De Becker. 2007.  Atlas

binatang: Mamalia. Tiga Serangkai: Surakarta.

Marshall, Cavendish Corporation. 2010. Mammal Anatomy: An

Illustrated Guide. Marshall Cavendish:Tarrytown, NY.

Sherrington , Sir Charles Scott. 2012. Mammalian Physiology.

HardPress: Stockbridge MA

Schillo , Keith K. 2009. The Reproductive Physiology of

Mammals. Delmar Cengage Learning: Independence, KY.

Utami , Sri, dan Suyanto. 2012. The Effect of Epinephrine On The

Development of oogenesis Of Mice (Mus Musculus) Strain

of Japanese. Global Journal of Medicine and Public

Health. Vol 1(1) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK PEWARNAAN MOLD DAN YEAST

1.1   Latar Belakang Mikroba terdiri dari bakteri, fungi, protozoa, dan alga. Proses identifikasi untuk jenis-jenis mikroba tersebut cenderung berbeda karena struktur penyusun selnya juga berbeda. Fungi dibagi lagi menjadi mold (kapang) dan yeast (khamir), lichen , dan mikorhiza (Campbell dkk., 2003 ). Mold adalah fungi yang bersifat multisesluler dan memiliki kemampuan tumbuh dengan cepat dan bereproduksi cenderung secara aseksual. Perbedaan mold dan yeast adalah jumlah selnya, dimana sel yeast masih termasuk uniseluler sehingga strukturnya lebih sederhana dibandingkan dengan mold . Yeast di alam dapat ditemukan di tempat yang cair dan lembab seperti getah pohon dan jaringan hewan (Campbell dkk., 2003). Identifikasi mold untuk proses klasifikasi dapat dilakukan dengan cara melihat ciri-ciri morfologis struktur dari spora baik aseksual maupun seksualnya, sementara yeast dapat dilakukan dengan cara melihat ciri fisiologis dan adanya reaksi-reaksi biokimia di dalam sel...

IDENTIFIKASI BAKTERI MENGGUNAKAN UJI BIOKIMIA

1.1   Latar Belakang       Bakteri merupakan makhluk hidup, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kenyataan bahwa bakteri dapat bermetabolisme. Metabolisme yang dilakukan oleh bakteri dimaksudkan untuk menunjang kebutuhan hidup bakteri dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Metabolisme pada bakteri sama dengan metabolisme pada makhluk hidup tingkat tinggi yang terdiri dari proses anabolisme dan katabolisme (Campbell dkk., 2002).       Metabolisme pada bakteri dapat dilakukan dengan bantuan enzim – enzim tertentu yang diekskresikan oleh suatu jenis bakteri. Namun, tidak semua bakteri dapat melakukan produksi enzim yang jenisnya sama. Hal tersebut terjadi akibat perbedaan habitat beberapa jenis bakteri sehingga otomatis jenis enzim yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolismenyapun berbeda bergantung habitat dan fungsinya (Campbell dkk., 2002).       Perbedaan jenis enzim yang diproduksi oleh...

Biologi Sel: Fraksinasi dan Analisa Komponen Seluler

1.1      Dasar Teori Sel meru pakan struktur dasar dari makhluk hidup yang paling kecil tetapi sudah kompleks dan fungsional. Tubuh dari makhluk hidup kecuali virus, memiliki organisasi sel yang terdiri dari banyak sel. Makhluk hidup yang hanya memiliki satu sel disebut sebagai uniseluler, contohnya adalah bakteri. Sementara itu, makhluk hidup yang memiliki banyak sel disebut sebagai makhluk hidup multiseluler(Chauhan,2008). Ti pe dari sel menjadi dasar pembagian sel secara prokariotik dan eukariotik. Prokariotik merupakan sel yang sangat primitif dan memiliki struktur internal yang sederhana. Hal tersebut dikarenakan sel prokariotik yang tidak dilengkapi dengan nukleus atau membran terikat lainnya, struktur internal sel prokariotik hanya terdiri atas dinding sel, membran plasma, sitosol, ruang kosong, ER, ribosom, dan penyimpanan granula. Sementara itu, eukariotik memiliki struktur internal sel yang lebih kompleks. Protoplasma pada sel prokariotik banyak meng...